Raissa Anggiani Hadirkan Album Penuh Perasaan “Kepada, Yang Terhormat”

 


Setelah sukses dengan EP “Renung Resah”, Raissa Anggiani merilis album penuh pertamanya yang bertajuk Kepada, Yang Terhormat pada Jumat, 19 September 2025. Album ini menjadi wujud penerjemahan hubungan antara seni dan logika, merangkai perasaan cinta dalam berbagai fase dari yang manis, penuh harapan, hingga menerima kehilangan. Kepada, Yang Terhormat ingin menyampaikan sudut pandang bahwa cinta sejatinya tak selalu hadir untuk membahagiakan. Justru, cinta adalah ruang di mana luka dan tawa dapat duduk berdampingan. Terdiri dari 11 materi, album ini memuat dua narasi yang menjadi pengantar untuk terhanyut dalam perjalanan emosional tentang cinta.

Dua narasi tersebut ada pada track pertama, berjudul “Kepada” dan track kelima, yaitu “Yang Terhormat”. “Kepada” membuka kisah-kisah cinta yang penuh harapan. Sehingga, track selanjutnya terdiri dari lagu bertema kasmaran yang sudah rilis sebelumnya, “Jika Nanti”, “Gemercik Asmara”, dan “Satu Langkah”. Sementara narasi kedua, “Yang Terhormat” adalah jembatan untuk menyampaikan bahwa segala hal ada masanya, sekalipun indah-indahnya cinta. Oleh karenanya, narasi kedua disambut dengan lagu-lagu yang cenderung sendu, yaitu “Alur Yang Buram”, “Apa benar ia yang kau cinta?”, “Kala Rindu”, “Baik, aku mundur pelan-pelan”, “Telapak tangan”, “Ruang hidup”. “Meramu Kepada, Yang Terhormat adalah salah satu bentuk pendewasaan diri buatku.

Bukan hanya dari lirik dan aransemen yang dieksplorasi, tetapi juga pemahamanku soal perasaan yang dalam bernama cinta,” cerita Raissa. Maka dari itu, kesebelas materi dalam Kepada, Yang Terhormat merupakan karya yang amat personal. Album ini turut melibatkan peran produser-produser musik, seperti Risky Pristiono, Wil Mara, Arash Buana, Rendy Pandugo, dan Jerash Malibu dalam proses pembuatannya. Lewat campur tangan kreatif, Raissa mencoba warna-warna baru dalam beberapa track di album ini. “Salah satu momen yang gak aku lupa adalah saat menulis Telapak Tangan. Saat itu, aku dan Mas Ikay membangun aransemen dengan referensi musik 80-90an. Namun, masih ngerasa kok kayak beda sendiri? Akhirnya, lahir pula karya baru, Alur yang Buram. Saat menggubah dua lagu itu, aku sedang sering-seringnya dengar The Beatles dan Bilal Indrajaya,” ungkap Raissa.

Karena proses penggarapan album ini selaras dengan Raissa yang tengah mengejar gelar sarjana, sedikit banyak perjalanan tersebut juga menjadi inspirasi dalam menuangkan karyanya. Pasalnya, sejak “Renung Resah” rilis di 2023, cukup banyak transisi kehidupan yang terjadi. “Dua tahun ini, aku merasa ada kejenuhan selama menjalani hidup. Ada pola dan pattern rasanya di dalam. Namun, aku juga ngerasa kalau Tuhan kasih ruang dan kesempatan untuk umatnya. Dari perenungan ini, jadilah lagu Ruang Hidup,” kata Raissa. “Ruang Hidup” merupakan track terakhir dalam album Kepada, Yang Terhormat. Diletakkan di paling akhir sebagai gong untuk menyampaikan betapa berharganya kehidupan yang dirancang Tuhan.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak