Nama Aku Jeje mencuri
perhatian publik minggu lalu setelah versi dewasanya untuk lagu anak-anak
legendaris “Kebunku” viral di media sosial.
Kreativitas itu membuktikan keberanian Jeje dalam bereksperimen dan
menghadirkan warna baru dalam musik populer. Momentum tersebut kini dilanjutkan
dengan rilisan resmi terbarunya berjudul “Bualan
Masa Lalu”, sebuah lagu yang merekam luka, kejujuran, sekaligus
pengkhianatan dalam hubungan percintaan.
Dengan lirik yang tajam sekaligus emosional, “Bualan Masa Lalu”
membawa pendengar masuk ke ruang penuh memori yang pahit. Lagu ini
menggambarkan bagaimana kepercayaan yang dikhianati meninggalkan bekas yang
dalam, namun tetap dibungkus dengan aransemen hangat dan kaya instrumen “Lagu
ini lahir dari rasa kecewa yang sering kita temui, tentang janji yang ternyata
hanya bualan. Ada rasa sakit, tapi juga ada kekuatan di baliknya. Aku ingin
menuangkan itu dalam musik, supaya orang lain juga bisa merasa terwakili”
ujar Aku Jeje.
Secara musikal, “Bualan
Masa Lalu” menghadirkan nuansa melankolis yang berpadu dengan kekuatan
vokal Jeje yang jujur dan rapuh. Perpaduan instrumen akustik dan sentuhan
orkestra membuat lagu ini terasa intim sekaligus cinematic, seolah membuka
lembaran buku harian yang paling pribadi. Melalui lagu ini, Aku Jeje
semakin menegaskan identitasnya sebagai musisi muda yang berani mengekspresikan
keresahan dengan cara yang otentik. Dari sebuah viral “Kebunku” hingga
karya personal “Bualan Masa Lalu”, Jeje membuktikan bahwa dirinya bukan
sekadar musisi viral, melainkan sosok dengan narasi dan karakter kuat di kancah
musik Indonesia.