Janji Jiwa, brand kopi lokal yang dikenal akan
semangat kolaborasi dan kedekatannya dengan komunitas gaya hidup, secara resmi meluncurkan
kampanye terbarunya bertajuk Free Your Good Vibes. Melalui campaign ini, Janji
Jiwa mengajak setiap individu untuk merayakan versi terbaik dari diri mereka,
membebaskan ekspresi, dan menciptakan ruang kreatif yang penuh energi positif.
Sebagai House of
Good Vibes, Janji Jiwa membuktikan komitmennya untuk menjadi ruang terbuka yang
hidup buat generasi muda Indonesia untuk berkarya, berbagi cerita, dan
membangun koneksi autentik lewat secangkir kopi, kenyamanan tempat dan
fasilitasnya.
Pembuka dalam
rangkaian Free Your Good Vibes ini diwujudkan melalui kolaborasi kreatif antara
Janji Jiwa dan film Tinggal Meninggal, sebuah dark comedy karya Kristo
Immanuel, yang juga dikenal sebagai kreator konten satire dan monolog. Film ini
merupakan debut penyutradaraannya bersama Jessica Tjiu, yang juga menulis
naskahnya.
Mengusung
semangat kolaborasi yang unik, Janji Jiwa dan film Tinggal Meninggal ingin
menyampaikan pesan yang dekat dengan realita generasi saat ini: bahwa setiap
cerita layak didengar, dan setiap perasaan berhak dimaknai. Karena seperti
pesan dari filmnya “jangan dipendem nanti jadi serem”, suatu ekspresi yang
jujur adalah langkah awal untuk membangun koneksi yang lebih sehat dan
bermakna. Dan itulah semangat dari campaign Free Your Good Vibes menjadi ruang
terbuka untuk berbagi, bertumbuh, dan merayakan diri sendiri.
“Bagi kami, Free
Your Good Vibes bukan sekadar tagline, melainkan semangat dan ajakan untuk
menciptakan ruang yang terbuka, di mana setiap orang merasa diterima dan bebas
mengekspresikan diri. Kolaborasi dengan Tinggal Meninggal dan tim di
belakangnya yang didominasi insan-insan kreatif Indonesia terasa sangat tepat
karena keduanya sama-sama mendorong kejujuran dan ekspresi, lewat medium yang
menyenangkan namun bermakna,” ujar Grace Surya, Marketing Director Jiwa Group.
Grace Surya juga
menambahkan bahwa melalui kolaborasi ini, Janji Jiwa ingin menyampaikan bahwa
setiap individu berhak memiliki ruang untuk bercerita, didengar dan menjadi
dirinya sendiri. Film Tinggal Meninggal sendiri hadir sebagai eksplorasi
emosional dalam genre dark comedy, mengikuti kisah Gema yang berdialog dengan
versi kecil dirinya dalam momen reflektif yang absurd namun menyentuh. Cerita
ini mengupas kesepian, penerimaan, dan pencarian makna dengan gaya yang jenaka
dan segar, genre yang masih langka di Indonesia namun menawarkan kedalaman baru
dalam menyampaikan pesan.
“Kami ingin membawa cerita yang berani dan
personal, tapi tetap relatable dan menghibur. Kolaborasi ini adalah bentuk
keberanian untuk bicara jujur, dengan cara yang fun. Dan Jiwa adalah partner
yang bisa memahami itu,” tutup Ernest Prakasa, produser dari Imajinari.