Apa jadinya jika perempuan tak lagi memilih diam saat disakiti? Jika patah hati bukan akhir dari cerita, melainkan awal dari keberanian? Lewat single terbarunya yang berjudul “Terus Gila”, Dominique Adhadiaz menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan nada-nada yang berani dan lirik yang tajam. Lagu ini bukan sekadar ekspresi kekecewaan, tapi pernyataan sikap bahwa memilih “Terus Gila” adalah bentuk kemerdekaan ketika cinta telah melukai.
“Terus Gila” menggambarkan pergolakan emosional seseorang yang menyadari dirinya terjebak dalam hubungan toxic dan akhirnya memutus siklusnya. Dominique Adhadiaz menyuarakan apa yang selama ini banyak orang rasakan tapi enggan katakan bahwa ghosting, overthinking, mixed signals, dan luka yang tidak diberi ruang, bisa membuat seseorang merasa kehilangan kendali.
Diproduseri oleh Yudis
Dwikorana, “Terus Gila” bukan hanya kuat secara vokal dan lirik,
tetapi juga dibangun di atas fondasi musikal dari sosok produser legendaris
yang telah berkontribusi besar dalam membentuk wajah musik R&B dan pop
urban Indonesia sejak era 1990-an. Yudis Dwikorana dikenal sebagai salah satu pionir dalam memadukan emosi,
groove, dan kedalaman produksi dalam musik Indonesia. Kariernya yang telah
berlangsung lebih dari dua dekade melahirkan sejumlah karya ikonik, seperti:
“Bebas” – Iwa K (1994)
“Santai” – Sania (1998)
Tak Ingin Lagi” – Dewi Sandra (2000)
“Ku Akui” – Dewi Sandra (2004)
“Ku T’lah Jatuh Cinta” – Agnez Mo (2003)
“Tak Ada Logika” – Agnez Mo (2005)
Serta berbagai proyek bersama Iwa K,
seperti “Topeng” dan “Ku Ingin Kembali”
Sentuhan khas Yudis Dwikorana yang memadukan melodi emosional, harmoni vokal yang kuat, dan tekstur produksi yang berlapis membuat “Terus Gila” terasa bukan hanya sebagai lagu baru, tetapi juga sebagai bagian dari kesinambungan warisan musik urban Indonesia.
“Terus Gila” membawa nuansa yang mengingatkan pada era keemasan R&B 2000-an: ritmis, emosional, dan sarat kejujuran. Lagu ini memanggil kembali suasana dari karya-karya seperti JoJo, Alicia Keys, atau Brandy di awal karier mereka, namun dengan perspektif dan perasaan yang sangat khas Indonesia. Lagu ini adalah ruang bagi keberanian dan kejujuran, dalam bahasa dan nada yang bisa dirasakan siapa saja yang pernah berjuang untuk bertahan dari luka.
RCD Records melihat “Terus Gila” sebagai lebih dari sekadar rilisan musik. Lagu ini menjadi suara generasi, terutama perempuan muda yang lelah diminta “sabar” ketika mereka terluka, yang akhirnya memilih menyuarakan kekacauan emosinya dengan jujur dan berani. “‘Terus Gila adalah suara untuk mereka yang selama ini merasa gila sendiri dalam hubungan yang membingungkan. Lagu ini menawarkan pelampiasan yang berkelas, emosi yang tidak ditahan, tapi diarahkan. Dominique berhasil menyampaikan keberanian yang tidak berteriak, tapi terasa kuat. Dan itulah yang membuat lagu ini powerful.” ungkap Thoni Rizqi, selaku perwakilan dari RCD Records Sebagai bagian dari arah kampanye label, “Terus Gila” akan diposisikan sebagai narasi kebebasan emosional. Untuk mereka yang merasa kehilangan suara dalam relasi, Untuk mereka yang butuh ruang untuk marah tanpa disalahkan, dan untuk mereka yang memilih pulih dengan caranya sendiri, meski terlihat “gila” di mata orang lain.
RCD Records dengan bangga mempersembahkan “Terus Gila” sebagai langkah sonik yang berani dari Dominique Adhadiaz. Tangguh, membebaskan, dan tanpa kompromi, single ini mewakili bentuk storytelling dan ekspresi artistik yang kami banggakan. Lagu ini akan tersedia di seluruh platform digital. Buat kamu yang sedang menyembuhkan diri, sedang berkembang, atau hanya butuh pengingat bahwa kamu berharga, “Terus Gila” adalah anthem barumu.
Ikuti perjalanan Dominique
Adhadiaz dan dapatkan konten eksklusif di balik layar melalui media sosial
pribadinya dan kanal resmi RCD Records. Akan ada visual berani, refleksi
personal, dan pesan-pesan yang relevan dan menguatkan. Karena kadang, satu-satunya cara
untuk move on adalah membiarkan mereka yang “Terus Gila”