Raissa Anggiani Kenalkan Kembali Album Terbarunya Lewat Perjalanan Tur “Kepada Yang Terhormat Album Tour”

 


Setelah lima tahun berkarya dan tumbuh bersama pendengarnya, Raissa Anggiani kembali memperkenalkan album terbarunya, “Kepada Yang Terhormat”, melalui sebuah perjalanan tur yang akan berlangsung dari Desember 2025 hingga Januari 2026. Tur ini akan singgah di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, serta dua kota tambahan yang akan diumumkan dalam waktu dekat. Bagi Raissa, langkah ini bukan hanya rangkaian jadwal tampil melainkan cara untuk membawa pendengar memasuki dunia album yang ia tulis dari ruang paling personal.

“Aku senang banget dan super excited. Ini hal yang dari dulu aku pengen lakuin. Deg-degan, tapi semoga semuanya lancar,” ungkap Raissa. Album “Kepada Yang Terhormat” sendiri berisi rangkaian cerita yang Raissa gambarkan layaknya surat-surat yang tak pernah sampai pada sosok yang dituju. Album ini memotret perasaan yang diam, harapan yang ditahan, dan momen-momen kecil keseharian yang sering kali tak terucap. Dalam proses kreatifnya, Raissa menulis dengan pendekatan penceritaan yang lebih bebas, jujur, dan reflektif sehingga menciptakan pengalaman mendengarkan yang terasa dekat sekaligus emosional.

Dari album tersebut, ada satu lagu yang kembali menarik perhatian Raissa untuk disorot, yaitu ‘Baik Aku Mundur Pelan-Pelan’. “Di album ini ada satu lagu yang belakangan kerasa penting banget buat aku, yaitu ‘Baik Aku Mundur Pelan-Pelan’,” jelasnya. “Lagu ini bercerita tentang fase denial seseorang yang lagi menghadapi patah hati. Dari luar terdengar kayak ‘yaudah, aku mundur’, tapi sebenarnya banyak banget rasa yang bergejolak.”

Lagu ini menggambarkan seseorang yang mencoba terlihat baik-baik saja, padahal batinnya dipenuhi pertanyaan “kok dia bahagia sementara aku belum?”, “kenapa bisa begini?”, “kenapa rasanya sesesak ini?” Raissa memilih lagu ini karena ia merasa lagu tersebut menjadi jembatan emosional dari bagian awal album yang penuh jatuh cinta menuju bagian akhir yang lebih rapuh dan introspektif.

Raissa berharap lagu ini dapat menemani pendengarnya menemukan kata bagi perasaan yang sulit mereka definisikan. “Aku sering ngerasa bingung sama diri sendiri… ‘ini aku lagi ngerasain apa sih?’ Tapi begitu dengar satu lagu, tiba-tiba ngerti,” katanya. “Aku berharap lagu ini bisa jadi teman buat mereka memvalidasi perasaannya, dan kalau bisa… ya move on. Tapi semoga nggak ada yang patah hati, ya,” candanya.

Walau tur ini menandai langkah baru, Raissa memastikan fokus utamanya tetap pada albumnya yaitu pada cerita, suara, dan ruang-ruang sunyi yang mengisi lagu-lagunya. Lewat tur ini, ia juga ingin pendengar bukan hanya menyaksikan penampilannya, tetapi juga ikut menyelami setiap surat yang ia tulis, setiap emosi yang ia sisipkan, dan setiap fragmen perjalanan yang akhirnya ia bagikan ke dunia.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak